Cari Dari Sini

Rabu, 01 Desember 2010

Contoh Proposal


Penanganan Ikan Bandeng
yang Tercemar Limbah Turbin Pelabuhan
di Kabupaten Pangkep

1. Latar Belakang
             Ikan merupakan salah satu jenis hewan yang ada di bumi ini. Jumlah ikan sangat banyak dan beragam, ada yang hidup di air laut, air tawar, atau air payau. Ikan merupakan suatu organisme yang memiliki banyak manfaat terhadap manusia, salah satunya sebagai sumber protein.  
Ikan yang hidup di perairan sekitar pemukiman manusia, rawan terkena pencemaran. Pencemaran tersebut dapat menimbulkan masalah pada kesehatan ikan. Jika ikan terkena pencemaran dan dikonsumsi oleh manusia, zat yang terkandung dalam tubuh ikan pun akan masuk ke dalam tubuh manusia begitupun zat pencemar yang masuk ke tubuh ikan sehingga dapat pila mengganggu kesehatan manusia.
Ikan juga merupakan hewan, kesehatannya pun harus diperhatikan sama seperti hewan-hewan darat lainnya. Sebagai mahasiswa Unhas yang memiliki visi dan misi di bidang kemaritiman, maka secara umum semua jurusan mengacu pada wilayah maritim, begitu pula dengan jurusan Kedokteran Hewan. Jurusan Kedokteran Hewan Unhas mengacu pada kesehaatan hewan akuatik, sehingga masalah ini sangat cocok untuk diteliti.
2. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat teridentifikasi dari topik ini ialah:
·         Jenis jenis penyakit yang mengganggu kesehatan hewan akuatik.
Tidak banyak penyakit yang terdapat pada hewan akuatik, namun beberapa hewan akuatik merupakan inang perantara/inang sementara bagi parasit yang menyerang manusia, seperti beberapa cacing pipih yang menjadikan ikan sebagai inang perantaranya untuk menginfeksi manusia. Ikan yang tidak dimasak hingga benar-benar matang, berpotensi mengandung cacing pipih, dan apabila dikonsumsi akan mengingeksi saluran pencernaan manusia.
·         Jenis-jenis penyakit yang mengganggu kesehatan hewan akuatik terutama ikan yang menjadi konsumsi manusia. Masalah ini terbagi menjadi beberapa, yaitu :
Ø   jenis penyakit pada ikan bandeng
Ø   jenis penyakit pada ikan cakalang
Ø   jenis penyakit pada ikan nila
·         Pengaruh pencemaran terhadap kesehatan hewan akuatik. Masalah ini terbagi dalam beberapa yaitu sebagai berikut.

Ø   Pengaruh pencemaran limbah rumah tangga terhadap ikan.
Limbah rumah tangga seperti detergen, cat, dan lain-lain dapat mencemari ekosistem. Pencemaran terhadap ekosistem memengaruhi biota yang ada di dalamnya, sehingga mengakibatkan kesehatan ikan terganggu
Ø   Pengaruh pencemaran limbah industri terhadap kesehatan ikan. Pencemaran limbah industri dikelompokkan dalam limbah turbin dan limbah hasil sampingan produk. Pencemaran dari limbah turbin merupaka hasil sampingan dari bahan bakar yang digunakan oleh turbin. Biasanya bahan bakar yang digunakan ialah bahan bakar fosil, yang hasil sampingannya cukup beracun dan dapat mengganggu kesehatan. Sejauh ini pengaruh limbah turbin dalam bentuk gas, biasanya gas monoksida, dapat mengganggu pernapasan, dan apabila berelebihan dapat mengakibatkan kematian pada manusia, namun dalam wujud yang lainnya belum banyak diketahui. Pencemaran limbah dari hasil sampingan dari produk bisa bervariasi tergantung jenis bahan baku yang digunakan dalam prosesnya.
·         Zat-zat yang terkandung dalam limbah yang dapat mengganggu kesehatan ikan.
Jumlah dan jenis zat tertentu yang terkandung dalam limbah dapat menimbulkan  masalah yang besar terhadap kesehatan ikan. Selain menimbulkan masalah pada kesehatan ikan, masalah ini juga dapat menimbulkan masalah pada kesehatan manusia. Hal ini disebabkan karena manusia mengonsumsi ikan. Jika ikan yang dikonsumsi mengandung zat yang berbahaya akaibat pencemaran, maka dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan tersimpan, dan dalam waktu tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan dan bahkan sampai menimbulkan kematian. Masalah ini terbagi dalam :
ü  zat kimia yang terkandung dalam limbah turbin,
ü  zat kimia yang terkandung dalam limbah hasil sampingan produk.
·         Tindakan penanganan yang dilakukan dalam menagani masalah kesehatan yang berkaitan dengan pencemaran dan infeksi.
3. Batasan Masalah
Dari berbagai masalah yang ada, penulis hanya membatasi pada :
1. Zat-zat kimia yang terkandung dalam limbah turbin.
2. Dampak pencemaran limbah turbin terhadap ikan bandeng.
3. Penanganan ikan bandeng yang tercemar limbah.
4. Rumusan Masalah
Dengan memfokuskan masalah terhadap ikan bandeng saja, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut.
1.   Apa saja zat kimia yang terkandung dalam limbah turbin?
2. Bagaimana dampak pencemaran limbah turbin terhadap kesehatan ikan bandeng?
3.  Bagaimana penanganan terhadap ikan yang tercemar limbah turbin?
5. Tujuan
Tujuan yang diharapkan terhadap penelitian ini ialah
1.  Mengetahui berbagai macam zat yang terkandung dalam limbah turbin.
2.  Mengetahui dampak limbah turbin terhadap proses biologi ikan.
3. Mendapatkan solusi yang tepat dalam menangani ikan bandeng yang tercemar limbah
6. Tinjauan Pustaka
1. Ikan Bandeng
Banyak sumber yang menjelaskan karakteristik dari ikan bandeng, ada dari internet, buku, dan jurnal. Salah satu sumber dari internet ialah dari situs Wikipedia. Berikut adalah karakteristik ikan bandeng menurut Wikipedia.
Dalam Wikipedia disebutkan bahwa “Bandeng (Chanos chanos Forsskål) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae (bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah). Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam bahasa Inggris milkfish).
Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadangkala danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.” (id.wikipedia.org/wiki/Bandeng)
Berdasarkan uraian di atas, ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang dapat hidup di air laut dan payau. Ikan bandeng merupakan satu-satunya ikan yang tersisa dalam familinya.
1.1. Klasifikasi Ikan Bandeng
Kingdom    :  Animalia
Filum          :  Chordata
Subfilum     :  Vertebrata
Kelas           :  Pisces
Ordo           :  Osteicthyes
Famili          :  Chanidae
Genus         :  Chanos
Spesies       :  Chanos chanos
1.2. Morfologi Ikan Bandeng Chanos chanos
Dilihat dari morfologinya, ikan bandeng berbentuk pipih dan ramping sama seperti ikan pada umumnya. Bentuk ini mempermudah ikan dalam bergerak di dalam air, karena mengurangi hambatan terhadap air. Tubuh ikan bandeng ditutupi oleh sisik tipe sikloid dan berwarna perak cerah. Ikan bandeng memiliki sebuah ekor dan sepasang sirip pada bagian samping tubuh, serta masing-masing satu pada bagian perut dan punggung. Ekor berfungsi sebagai dayung, sedangkan sirip berfungsi sebagai pengendalinya. Selain itu terdapat tutup insang atau operculum. Terdapat sepasang mata, dan sebuah mulut. ( www.scribd.com)
1.3. Anatomi Ikan Bandeng Chanos chanos
Berdasarkan laporan penelitian di situs Scribd anatomi ikan bandeng diuraikan sebagai berikut.
ü  Tubuh ikan tersusun atas tengkorak dan tulang punggung yang merupakan rangka bertulang sejati.
ü  Sistem pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, faring, kerongkongan (esophagus), lambung, usus, rectum, dan kloaka. Usus ikan bandeng panjang karena ikan bandeng merupakan herbivora, sehingga memerlukan proses enzimatik yang lebih lama.
ü  Sistem pernapasan ikan bandeng terdiri dari sepasang insang yang terletak di kedua sisi tubuh.
ü  Sistem sirkulasi ikan teridiri dari jantung yang beruang dua, terdiri dari satu bilik (ventrikel) dan satu serambi (atrium), yang terletak di belakang insang.
ü  Ikan bandeng memiliki otot yang diperkuat dengan duri-duri di hampir semua bagian ototnya. (www.scribd.com)
1.4. Manfaat Ikan Bandeng
Ikan bandeng sangat bermanfaat bagi manusia sebagai sumber protein hewani. Berikut adalah uraian nialai gizi dari ikan bandeng.
Menurut Raosecho “Ikan Bandeng yang termasuk dalam Familia Chanidae ini memiliki Kandungan Gizi per-100 gram daging ikan yang terdiri dari energi 129 kkal, protein 20 gr, lemak 4.8 gr, kalsium 20 mg, fosfor 150 mg, besi 2 mg, vitamin A 150 SI serta vitamin B1 0.05 mg.
Dari kandungan nutrisi tersebut kelihatan bahwa kandungan protein ikan bandeng cukup tinggi. Hal ini yang menjadikan ikan bandeng sangat mudah dicerna serta sangat baik untuk dikonsumsi oleh semua usia dalam mencukupi kebutuhan protein tubuh, menjaga dan memelihara kesehatan serta mencegah penyakit akibat kekurangan zat gizi mikro.
Seperti halnya ikan Salmon, Ikan Bandeng juga mengandung Asam Lemak Omega 3 yang sangat berguna dalam mencegah terjadinya penggumpalan darah sehingga dapat mencegah serangan penyakit jantung koroner. Selain itu Asam Lemak Omega 3 juga bersifat hipokolesterolemik yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan berperan dalam pertumbuhan otak pada janin serta membantu pertumbuhan sistem saraf.
Ikan Bandeng termnasuk ikan yang rendah kolesterolnya. Penyakit jantung koroner yang disebabkan karena tersumbatnya pembuluh darah dipicu oleh karena tubuh terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak Lemak Jenuh.
Rajin mengkonsumsi ikan adalah salah satu cara diet tepat dalam menangkal serangan penyakit jantung koroner. Sudah banyak yang tahu kalau bangsa Eskimo jago dalam mengkonsumsi ikan, 300 - 400 gr perhari, sehingga kasus penyakit jantung sangat rendah ditemukan disana.” (raosecho.wordpress.com)
Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat ikan bandeng bagi manusia sangatlah besar, mulai dari memenuhi kebutuhan zat gizi, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga menangkal penyakit jantung koroner.
2. Limbah
Pengertian limbah didefinisikan oleh berbagai sumber.
Di situs Wikipedia, disebutkan, “Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.” (id.wikipedia.org/wiki/Limbah)

Selain itu ada pula pengertian dari sumber yang lain.
Menurut situs Scribd, “Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu,cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).”(www.scribd.com)
Berdasarkan uraian di atas, limbah merupakan sisa dari suatu proses baik industry maupun rumah tangga. Limbah dapat berbentuk padat, cair ataupun gas. Limbah ada di mana-mana.

7. Metode Penelitian
7.1.  Pendekatan dan Jenis Penelitian
ü  Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penndekatan kuantitatif.
ü  Jenis penelitian yang digunakan dalam masalah ini ialah penelitian studi kasus.
7.2.  Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di kecamatan Biring Kassi, kabupaten Pangkep, sekitar 45 Km dari Makassar.
7.3.  Populasi dan Sampel
·         Populasi dalam penelitian ini adalah semua tambak ikan bandeng di pesisir kecamatan Biring Kassi.
·         Sampel dari populasi adalah tambak ikan di sekitar pelabuhan yang merupakan industri pendistribusian semen.
7.4.  Sumber Data
·         Primer
Sumber data primer diperoleh dari lokasi penelitian.
·      Sekunder
Sumber data sekunder berdasarkan tinjauan pustaka.
7.5. Pengumpulan Data
1.    Observasi
Data diperoleh dari peninjauan dan pengamatan terhadap lokasi penelitian.
2.    Wawancara
Data diperoleh dari wawancara terhadap sejumlah pihak yang terlibat. Beberapa pihak yang diwawancarai:
1. Pemerintah daerah di dinas perikanan
2. Pemilik tambak
3. Pengelolah pelabuhan
4. Masyarakat sekitar
3.    Dokumentasi
Data diperoleh dari arsip-arsip, tabel, dokumen, dsb.

4.    Angket
Data diperoleh melalui kuis tertulis yang dilakukan terhadap beberapa warga dan pemilik tambak.
7.6.  Analisis Data
o   Memisahkan zat-zat yang terkandung dalam sampel.
o   Mencari dosis yang tepat terhadap pengobatan ikan bandeng.
7.7.  Tahap Penelitian
1)    Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :
2)    Pembuatan proposal sekitar satu bulan.
3)    Kegiatan penelitian sekitar dua bulan. Kegiatan penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Meminta izin dari pemerintah setempat untuk mengadakan penelitian.
2.  Meninjau lokasi penelitian.
3.  Mengumpulkan data.
4. Melakukan penelitian terhadap sampel. Sampel yang diteliti ialah air laut di sekitar pelabuhan, daging ikan bandeng, dan air di penambakan.
5. Mengambil langkah penangan dengan memberikan obat untuk menetralkan racun berdasarkan hasil penelitian terhadap sampel.
4)  Penyusunan skripsi sekitar satu bulan.
5)  Ujian meja terhadap skripsi.

Daftar Pustaka
http://raosecho.wordpress.com
Manalu, Wasmen [pen]. Biologi/Edisi Kelima/Jilid 3. Jakarta, Erlangga,2004


Tidak ada komentar:

Posting Komentar